Teknologi

Meta Dituding Membiarkan Anti LGBT Bertambah Cepat

Gragehotels.co.id – NEW YORK – Grup advokasi LGBTQ+ (GLAAD)menuding Meta gagal menghapus konten anti-trans dan juga melanggar kebijakannya sendiri, sehingga menyebabkan ‘kerugian yang terdokumentasi dengan baik pada dunia nyata.’

Seperti dilansir dari The Verge, Kamis ((28/3/2024), GLAAD, kelompok LGBTQ+ terbesar di tempat dunia ini, mengklaim bahwa sistem moderasi konten Meta memungkinkan “epidemi kebencian anti-transgender” mengalami perkembangan di area platformnya.

Sebuah laporan baru yang dimaksud diterbitkan oleh kelompok yang disebutkan mengungkapkan Meta telah lama membiarkan lusinan postingan anti-trans – termasuk postingan yang tersebut menyerukan kekerasan terhadap individu – tetap saja online.

Organisasi yang dimaksud menyatakan bahwa kelompok LGBTQ+ “mengalami peningkatan total kerugian yang dimaksud terdokumentasi dengan baik di tempat dunia nyata” oleh sebab itu “kampanye propaganda, yang dimaksud didorong oleh ekstremis anti-LGBTQ yang mana dibiarkan Meta mengalami perkembangan dalam platformnya.”

Laporan yang disebutkan mendokumentasikan beberapa contoh konten anti-trans yang digunakan diposting ke Facebook, Instagram, kemudian Threads antara Juni 2023 lalu Maret tahun ini, semuanya dilaporkan oleh GLAAD melalui “sistem pelaporan media standar” Meta.

Meta lambat menghapus konten anti-trans. Sebuah studi menemukan bahwa Meta membutuhkan waktu rata-rata 59 hari untuk menghapus konten anti-trans yang dimaksud dilaporkan, dibandingkan dengan 24 jam untuk konten kebencian lainnya.

Meta tak konsisten pada menegakkan kebijakannya. Grup advokasi LGBTQ+ menemukan contoh konten anti-trans yang mana dihapus oleh Meta di dalam satu sistem tetapi tidaklah di area platform digital lain.

Kebijakan Meta bukan cukup kuat. Grup advokasi LGBTQ+ menyatakan bahwa kebijakan Meta tidak ada melarang semua bentuk konten anti-trans, seperti misgendering juga deadnaming.

Related Articles

Back to top button