Bisnis

Rakyat Berebut Beras Murah pada Negara Agraris

Gragehotels.co.id – Indonesia dikenal sebagai negara agraris, hal ini banyak disampaikan di tempat buku-buku pelajaran sekolah. Sayangnya, saat ini beras berkualitas justru sulit didapatkan masyarakat.

Harga beras naik jadi persoalan yang belakangan terus disorot. Adanya bazaar beras ekonomis bagai penghilang dahaga. Rakyat padat berbondong-bondong berebut, bahkan ketika hujan. Seperti yang digunakan terjadi dalam Ibukota Indonesia pada Kamis (29/2/2024) ini.

“Sembako di area di tempat ini lebih lanjut terjangkau daripada di tempat pasar. Dengan Rp100 ribu, saya sanggup mendapatkan beberapa sembako,” ujar Ropiah (60), orang penduduk Kelurahan Pondok Pinang, Jakarta.

Ia berujar, keberadaan bazar sembako tidak mahal yang disebutkan sangat membantu, teristimewa pada berada dalam kenaikan tarif keinginan pokok seperti beras, telur ayam, daging, dan juga lainnya.

Modal Rp100 ribu, ia mengaku bisa jadi mendapatkan banyak keperluan pokok seperti beras seberat lima kilogram, minyak, tepung terigu serta gula pasir.

“Kalau dalam lingkungan ekonomi beras 5 kilogram telah Rp70-80 ribu, di tempat di lokasi ini lumayan murah,” tuturnya pada waktu ditemui Antara di lokasi bazar sembako tidak mahal dalam halaman Kantor Kecamatan Kebayoran Lama, Ibukota Selatan (Jaksel).

Hal sejenis disampaikan Sari (45) yang tersebut menyebut, dirinya terbantu dengan turnamen bazar murah. Apalagi cukup sejumlah keinginan pokok yang tersebut dijual dengan nilai tukar jarak jauh dari pasaran.

Terlebih, nilai telur serta daging ayam juga cukup murah. Di bazar ini ayam potong dijual cuma Rp25 ribu, telur Rp22 ribu juga mi cepat saji (instan) tujuh bungkus Rp5.000.

“Harganya beda dengan yang mana pada pasar, kalau dalam lingkungan ekonomi ayam potong per ekor Rp35 ribu, telur mencapai Rp30 ribu,” katanya.

Beberapa pada waktu lalu juga ramai pada media sosial, sebuah rekaman video yang menunjukkan warga berebut beras sumo. Dalam waktu kurang dari satu menit, beras dengan jumlah total berbagai itu habis tak bersisa.

Related Articles

Back to top button