Nasional

Prabowo-Gibran Butuh PKB meskipun ketika Pilpres Jadi Sasaran Jurus Slepet Cak Imin

Gragehotels.co.id – JAKARTA – Partai Kebangkitan Bangsa ( PKB ) menjadi partai pertama yang dikunjungi Prabowo Subianto setelahnya ditetapkan sebagai presiden terpilih oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), Rabu (24/4/2024). Hal ini menandakan PKB tetap saja penting bagi Prabowo-Gibran .

“Meskipun PKB menjadi musuh utama di Pilpres 2024 dengan jurus slepet Cak Imin untuk pasangan Prabowo-Gibran, upaya menarik PKB ke pada pemerintahan baru Prabowo-Gibran tetap memperlihatkan penting untuk dilakukan,” kata Dosen Pengetahuan Politik dan juga International Studies Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam terhadap SINDOnews, Kamis (25/4/2024).

Umam kemudian menjabarkan beberapa keuntungan jikalau Prabowo-Gibran berhasil menarik PKB ke koalisi pemerintahan mendatang.Pertama, PKB mempunyai kekuatan pengumuman di area parlemen yang mana mampu menambal kekurangan dukungan urusan politik Prabowo-Gibran di tempat parlemen. Sehingga, pemerintahan baru bisa saja tambahan stabil.

Diketahui, berdasarkan hasil pemilihan 2024, PKB diperkirakan memiliki 68 kursi DPR RI. Partai yang mana dipimpin Muhaimin Iskandar ini masuk lima besar dari total delapan partai yang dimaksud lolos ke Senayan.

Kedua, meskipun memiliki hubungan tiada harmonis dengan PBNU, PKB merupakan satu-satunya partai kebijakan pemerintah yang dimaksud diyakini menjadi representasi dari kekuatan urusan politik kaum Nahdliyin, yang dimaksud merupakan kekuatan Islam moderat terbesar pada Indonesia,” ujar Umam.

Saat ini, di area koalisi Prabowo-Gibran baru ada Partai Amanat Nasional (PAN) selaku partai berbasis ormas Islam, Muhammadiyah. Maka, kata Umam, masuknya PKB akan mengokohkan dukungan urusan politik Islam moderat terhadap pemerintahan baru Prabowo-Gibran.

Ketiga, apabila Prabowo-Gibran membuka pintu bagi masuknya PKB serta menahan PKS untuk berada dalam luar, langkah itu akan mencitrakan komitmen ideologis pro-Islam moderat dari pemerintahan baru Prabowo-Gibran,” katanya.

Keempat, kedekatan Prabowo-Gibran dengan PKB akan mendekatkan pemerintahan baru dengan basis massa Nahdliyin. Basis pemilih loyal PKB, kata Umam, terbukti mengalami split ticket voting pada Pemilihan Umum 2024.

“Basis pemilih loyal PKB memang sebenarnya tetap memperlihatkan memberikan dukungannya dalam pileg pada PKB, namun untuk pilpres tambahan sejumlah merekan membantu Prabowo-Gibran. Karena itu, memasukkan PKB ke pemerintahan baru Prabowo-Gibran setidaknya akan menyolidkan kedekatan pemerintahan baru dengan basis Nahdliyin yang dimaksud praktis masih menjadi komunitas muslim terbesar pada warga kebijakan pemerintah Indonesia pada waktu ini,” pungkas Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs (Indostrategic) ini.

Related Articles

Back to top button