Kesehatan

Nasi Beku Baik Untuk Pasien Diabetes, Mitos atau Fakta? Dokter Gizi Ungkap Kebenarannya

Gragehotels.co.id – Beredar dalam media sosial, klaim yang digunakan mengungkapkan nasi beku alias nasi yang mana dimakan setelahnya disimpan pada freezer baik untuk pasien diabetes, sebab miliki indeks glikemik rendah. Ini adalah mitos atau fakta ya?

Klaim mengenai nasi beku memiliki kadar gula rendah kerap ditemukan di tempat postingan media sosial. Tidak sedikit netizen yang mana mengaku mendapatkan kegunaan dari mengonsumsi nasi beku. Tapi bagaimana kebenarannya menurut dokter gizi?

Wakil Ketua Umum Himpunan Studi Obesitas Indonesia (HISOBI), Dr.dr.Gaga Irawan Nugraha, M.Gizi.,Sp.Gk membenarkan apabila nasi keras dikarenakan pendinginan membuatnya jadi lebih lanjut sulit dicerna bahkan tiada mampu diserap.

Ilustrasi nasi beku atau nasi dinign. (Pexels/priscell x priss)
Ilustrasi nasi beku atau nasi dinign. (Pexels/priscell x priss)

“Nasi keras oleh sebab itu pendinginan atau pemanasan menjadi kerak memang sebenarnya sulit dicerna yang digunakan akhirnya tak akan diserap. Bahkan setelahnya dikukus nasi tiada akan kembali normal dan juga tetap memperlihatkan akan sulit dicerna,” ujar Dr. Gaga pada acara diskusi Hari Obesitas Sedunia oleh Novo Nordisk di dalam Ibukota Indonesia Selatan beberapa waktu lalu.

Diabetes adalah penyakit metabolik yang mana terjadi ketika terdapat kadar gula yang dimaksud tinggi pada tubuh, namun tak dapat dipergunakan secara maksimal oleh tubuh. Diabetes adalah kondisi yang tersebut termasuk ke di kategori penyakit kronis berbahaya, khususnya jikalau telah terjadi komplikasi.

Namun alih-alih melakukan metode rumit seperti yang tersebut menyebar di area media sosial tersebut, Dr. Gaga lebih lanjut menyarankan mengonsumsi sedikit nasi melebihi harus menghindarinya. Bahkan kata Dr. Gaga, indeks glikemik pada nasi tidaklah lebih lanjut besar dari olahan tepung yang dimaksud bisa saja menambahkan kegemukan drastis.

“Pada prinsipnya kenapa terlalu menyiksa diri, bukan usah terlalu takut makan nasi putih selama yang dimakannya beragam. Nasi glikemiknya 75 hingga 85 tak sangat beda dengan kentang,” jelas Dr. Gaga.

Dr. Gaga juga menyarankan alih-alih mengonsumsi nasi beku lebih tinggi baik, menyantap nasi bersamaan dengan lauk pauk lengkap seperti protein, serat, mineral hingga vitamin yang dipastikan tak akan menimbulkan gula darah melonjak.

“Ketika nasi dimakan bersatu makanan lain ketika dites indeks glikemiknya, itu belaka belaka digoreng, dengan tempe goreng kemudian sayur. Kalau lengkap dapat turun indeks glikemiknya jadi 70, jadi dijaga protein kemudian lemaknya,” papar Dr. Gaga.

Bahkan Dr. Gaga lebih banyak menambahkan jenis nasi akan semakin baik apabila yang dikonsumi nasi merah serta nasi hitam. Namun kata dia, harganya yang tersebut melonjak tidaklah memungkinkan untuk menyantap jenis makanan tersebut.

“Tapi tidaklah usah maksa, serta itu lebih tinggi mahal dapetmya, jadi pola makan yang mana baik juga seimbang saja,” pungkasnya.

Related Articles

Back to top button