Kesehatan

Kemenkes Beri Peringatan: Musim Hujan Tingkatkan Peluang Kasus DBD, Hal ini Penyebabnya yang digunakan Harus Diwaspadai

Gragehotels.co.id – Kementerian Bidang Kesehatan (Kemenkes) menduga peningkatan tindakan hukum demam berdarah dengue atau DBD pada Bogor hingga menyebabkan 4 orang meninggal dunia, akibat Indonesia memasuki musim pancaroba yakni peralihan musim panas ke musim hujan.

Hal ini diungkap Kepala Biro Komunikasi dan juga Pelayanan Publik, dr. Siti Nadia Tarmizi yang mana menyatakan pada waktu musim hujan berbagai tempat tergenang air, yang mampu jadi sarang nyamuk aedes aegypti atau nyamuk pembawa virus dengue pemicu DBD.

“Biasanya karan musim pancaroba masuk ke musim hujan berbagai tempat tempat perindukan nyamuk,” ujar dr. Nadia pada waktu dihubungi suara.com, hari terakhir pekan (23/2/2024).

Nyamuk dbd (Pexels/Ravi Kant)
Nyamuk dbd (Pexels/Ravi Kant)

Meski di dalam Bogor terjadi peningkatan kasus, dengan temuan DInas Aspek Kesehatan (DInkes) Bogor sebanyak 750 persoalan hukum DBD sejak awal tahun 2024. Namun dr. Siti Nadia menyatakan tren nasional, menunjukan data perkara DBD turun 30 hingga 40 persen dari tahun sebelumnya.

“Kalau dari data persoalan hukum turun 30 hingga 40% dibandingkan periode minggu yang sebanding tahun 2023,” terangnya.

Bahkan data yang digunakan didapatkan Kemenkes dengan terus melakukan surveilans atau pengamatan kasus, walaupun dalam beberapa kota terjadi peningkatan persoalan hukum DBD tapi tidaklah melampaui data tahun sebelumnya.

“Beberapa kota memang benar ada peningkatan tapi tiada seperti tahun sebelumnya,” kata dia.

Adapun pada waktu ini pemerintah sedang menjalankan acara nyamuk wolbachia untuk mengendalikan DBD di dalam masyarakat. Namun, Bogor sebagai area Jawa Barat yang alami peningkatan tindakan hukum DBD, belum masuk pada wilayah inisiatif nyamuk wolbachia.

“Wolbachia baru dijalankan terbatas dalam beberapa kecamatan lalu tidaklah termasuk Bogor,” jelas dr. Nadia.

Perlu diketahui, wolbachia adalah sejenis bakteri yang dimaksud dimasukan di tubuh nyamuk. Bakteri ini terbukti ampuh melumpuhkan virus dengue, sehingga apabila ada nyamuk aedes aegypti menghisap darah yang dimaksud mengandung virus dengue akan resisten sehingga tidak ada akan menyebar ke di tubuh manusia.

Sedangkan DBD merupakan penyakit penyakit yang digunakan disebabkan virus dengue lalu ditularkan lewat nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini akan menghasilkan penderitanya mengalami nyeri hebat, bahkan seluruh tulang kemudian persendian seakan-akan terasa patah.

Program nyamuk wolbachia digencarkan guna menekan ancaman penyebaran juga penularan DBD. Uji coba penyebaran nyamuk ber-Wolbachia telah lama diadakan di tempat Daerah Perkotaan Yogyakarta serta Wilayah Bantul, rencananya akan terus diperluas. Monitoring dilaksanakan oleh perawat juga peneliti untuk meninjau efektivitas bakteri Wolbachia terhadap penyebaran virus dengue.

Related Articles

Back to top button