Nasional

Hikmahanto Juwana Apresiasi FH UI Raih Penghargaan dalam Kompetisi Peradilan Semu

Gragehotels.co.id – JAKARTA – Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI), Prof Hikmahanto Juwana memberikan pandangannya terkait memulai pembangunan argumentasi tercatat melawan dasar fakta, bukti, dan juga kaedah hukum.

Penjelasan Hikmahanto ini merupakan apresiasi terhadap pelajar Fakultas Hukum (FH) UI juara dunia ketiga dengan mendapatkan Hardy C Dillard Third-Best Combined Memorials serta Second-Best Respondent Memorial pada Kompetisi Hukum Philip C Jessup International Law Moot Court Competition yang digunakan merupakan kompetisi peradilan semu hukum terbesar pada dunia.

“Kemampuan siswa FH UI yang mengungguli 3rd Best Memorial menunjukkan bahwa kualitas pelajar FH UI telah dilakukan setara dengan peserta didik di dalam negara-negara progresif di merancang argumentasi tertoreh menghadapi dasar fakta, bukti kemudian kaedah hukum untuk meyakinkan para juri yang dimaksud berperan sebagai judges,” ungkap Prof Hikmahanto, Kamis (25/4/2024).

“Capaian ini juga menunjukkan kemampuan peserta didik Indonesia di melakukan legal research layaknya para praktisi hukum di area negara-negara yang dimaksud telah lama mapan sistem hukumnya,” tambahnya.

Hardy C Dillard Award diberikan menghadapi keunggulan di penulisan Memorial kemudian merupakan salah satu penghargaan yang paling prestisius di dalam ranah hukum internasional.

Tim yang tersebut terdiri dari Daniel Wiyarta Tenggara (2020), Faiz Wiyasa (2020), Syifa Savitri (2020), dan juga Ranice Natasha (2021) ini meraih sikap ketiga terbaik untuk Penghargaan Combined Memorial lalu kedua terbaik untuk Penghargaan Respondent Memorial dari 674 regu yang dimaksud berpartisipasi dari 100 negara.

Proses penulisan memorial ini berlangsung secara ekstensif. Dalam proses tersebut, pasukan menyusun argumen hukum yang dimaksud komprehensif yang dimaksud mencakup tambahan dari 100 halaman untuk kedua pihak negara Applicant kemudian negara Respondent dengan analisis yang digunakan mendalam, penyelenggaraan sumber hukum yang digunakan akurat, serta penulisan yang harus ringkas namun kaya akan dasar hukum.

Subarkah Syafruddin, salah satu pembimbing tim, menyatakan harapannya agar para siswanya menganggap penghargaan yang mana mereka itu terima dan juga pengalaman merek dalam Jessup sebagai puncak sekolah hukum mereka, juga sebagai pengingat bahwa kerja keras akan memberikan hasil pada akhirnya.

“Saya berharap bahwa para anggota pasukan akan mengingat penghargaan ini (dan pengalaman Jessup mereka) sebagai salah satu hal paling berkesan pada karir hukum dia juga pengingat bahwa bagaimanapun, kerja keras akan membuahkan hasil,” ujar Subarkah.

Related Articles

Back to top button