Nasional

Pimpinan KPK Ajak Publik Tagih Pernyataan Prabowo Berantas Korupsi Tanpa Kompromi

Gragehotels.co.id – JAKARTA – Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) , Alexander Marwata berharap untuk Presiden terpilih Prabowo Subianto mampu memberantas korupsi tanpa tebang pilih. Hal itu dapat diadakan ketika nantinya telah resmi dilantik menjadi Presiden RI periode 2024-2029.

Pria yang kerap disapa Alex itu juga meminta seluruh publik Indonesia untuk menagih janji Prabowo di melakukan pemberantasan korupsi.

“Senang sekali ketika calon presiden kita dengan pernyataan terbanyak bagaimanapun juga diputuskan, masih ada di tempat MK. Dia menyampaikan nanti kalau telah jadi presiden lalu dilantik tiada ada kompromi terhadap korupsi,” ujar Alex di diskusi umum bertajuk ‘Pemberantasan Korupsi: Refleksi juga Harapan’ di tempat Kantor KPK, Jakarta, Selasa (2/4/2024).

“Saya mengajak, kami pimpinan KPK mengundang warga untuk terus-menerus mengingatkan serta menagih janji Pak Prabowo untuk memberantas korupsi,” sambung dia.

Alex menjelaskan bahwa janji Prabowo lainnya yakni akan memberikan penguatan lembaga, di dalam antaranya lembaga yang tersebut melakukan pekerjaan memberantas korupsi.

“Kan kemarin telah disampaikan pada ketika di area KPK salah satunya misalnya terkait penguatan kelembagaan, kemudian presiden harus menjadi panglima pemberantasan korupsi, harapannya apa? Presiden harus menjadi conductor, dirijen pemberantasan korupsi,” tandasnya.

Lebih jauh, ia mengaku bahwa sampai dengan pada waktu ini lembaga pemberantasan korupsi seperti KPK, Kejagung, kemudian Polri masih belum melakukan komunikasi yang mana intens di memberantas korupsi. Untuk itu, ia berharap Presiden selanjutnya dapat menjadi penjembatani bagi lembaga tersebut.

“Dan saya berharap presiden ke depannya menyampaikan korupsi yang melibatkan aparat penegak hukum harus ditangani oleh KPK, jadi nggak ada lagi gesekan,” tutur dia.

“Jangan seperti sekarang, sekarang kalau kita nangkep jaksa menangani perkara korupsi, mengakibatkan komunikasi yang tidak ada baik, ada gesekan, ini sangat tak sehat. Sehingga terjadi gesekan, pintu koordinasi dan juga supervisi seolah-olah tertutup, nggak berjalan dengan baik,” pungkasnya.

Related Articles

Back to top button