Teknologi

Membiarkan Laptop Mengisi Daya Baterai di Waktu Lama, Amankah?

Gragehotels.co.id – JAKARTA – Kebiasaan mengisi daya sel laptop pada waktu lama meskipun tidak ada terpakai masih menjadi pertanyaan dari sisi keamanan. Kebiasaan itu muncul biasanya tak sengaja dikarenakan mobilitas.

Namun, pada waktu tidak ada bepergian, kemungkinan besar laptop terus-menerus dicolokkan ke pengisi daya. Lantas apakah aman membiarkan laptop tetap memperlihatkan terhubung sepanjang waktu? Hal ini adalah pertanyaan sederhana, namun jawabannya bisa jadi jadi cukup rumit oleh sebab itu rumitnya kimia elemen penyimpan daya laptop.

Laman Pocket Lint melansir, Hari Sabtu (27/4/2024), dari sudut pandang keamanan fisik, sangat aman untuk membiarkan laptop tetap saja terhubung dengan listrik setiap pada waktu lantaran hampir tak ada risiko kebakaran.

Laptop modern miliki kontrol voltase yang dimaksud terpasang dalam di perangkat mendeteksi ketika sel telah penuh serta berhenti mengisi daya meskipun pengisi daya tersambung. Mekanisme ini jarang gagal, kemudian laptop memiliki mekanisme keamanan yang memutuskan sambungannya sebelum kerusakan terjadi.

Namun, ini semua mengasumsikan bahwa pengisi daya itu sendiri juga soket yang mana terhubung dengannya berada pada kondisi sempurna. Korsleting pada stopkontak listrik dapat menyebabkan kebakaran, namun hal yang disebutkan tidak ada cuma berlaku pada pengisian daya laptop.

Baterai litium-ion mengandung berbagai zat berbahaya. Jika kondisi pengisian daya penyimpan daya terlalu rendah atau terlalu tinggi, akumulator dapat rusak lebih banyak cepat. Seiring bertambahnya usia baterai, sel bukan lagi dapat terisi penuh. Hal ini tidak ada akan menyebabkan laptop meledak, namun kemungkinan besar memproduksi akumulator laptop tampak seperti tak terisi penuh seperti biasanya.

Membiarkan daya sel terlalu rendah atau terlalu tinggi juga dapat menyebabkan elemen penyimpan daya lebih banyak cepat rusak. Keresahan lainnya terkait panas. Baterai litium-ion akan habis seiring waktu meskipun perangkat dimatikan. Hal ini berarti sel terisi hampir sepanjang waktu, sehingga menghasilkan kembali panas. Panas lalu pengisian daya yang mana tinggi atau rendah juga dapat menyebabkan penyimpan daya rusak sebelum waktunya, sehingga mengakibatkan hilangnya kapasitas pengisian daya di jangka panjang.

Lagi pula, setiap sel litium yang dimaksud pernah diproduksi mempunyai jumlah total daya yang mana terbatas sebelum tidak ada dapat lagi mengisi daya. Membiarkan elemen penyimpan daya tetap saja hidup akan menyebabkan siklus pengisian tambahan yang digunakan tidaklah diperlukan akibat sel mati. Hal ini semakin menurunkan masa pakai baterai.

Jadi meninggalkan laptop di dalam pengisi daya menjadi masalah. Laptop tidaklah akan terbakar atau rusak di waktu singkat. Namun, penyimpan daya akan terdegradasi sangat lebih tinggi cepat dibandingkan apabila menggunakannya sesekali tanpa daya AC, serta penyimpan daya akan habis lebih besar cepat dari yang tersebut diperkirakan.

Related Articles

Back to top button