Gragehotels.co.id – WASHINGTON – Dewan eksekutif Dana Moneter Internasional (IMF) pada hari Kamis (21/3), waktu setempat menyetujui untuk memberikan pinjaman sebesar USD880 jt atau setara Rp13,8 triliun (Kurs Rp15.719 per USD) untuk Ukraina. Utang IMF ini masuk di tahap ketiga dari paket bantuan senilai USD15,6 miliar yang tersebut disetujui tahun lalu pada waktu negara Ukraina melawan invasi Rusia.
Total kucuran utang yang mana sudah ada diberikan IMF untuk negeri Ukraina sejauh ini telah terjadi mencapai USD5,4 miliar. Pemberi pinjaman global itu mengatakan, risiko yang tersebut dihadapi negeri Ukraina masih sangat tinggi, teristimewa ketidakpastian seputar pertempuran Rusia negara Ukraina kemudian prospek pembiayaan eksternal.
Meski begitu petinggi IMF untuk misi Ukraina, Gavin Gray mengatakan, terhadap wartawan bahwa gelontoran dana yang dimaksud dengan menyakini pertempuran di dalam negara Ukraina akan segera mereda pada akhir 2024.
Gray menjelaskan, kinerja keseluruhan negara Ukraina pada acara IMF tetap memperlihatkan kuat selama tahun pertama, kemudian telah lama memenuhi semua hak kecuali satu yakni kriteria kinerja kuantitatif. Semua itu terkait dengan pendapatan pajak, walau diterangkan jumlahnya sangat kecil.
Diungkapkan juga oleh Gary bahwa negeri Ukraina akan menerima dana yang disebutkan di beberapa hari mendatang. Kesepakatan ini seharusnya menjadi kabar baik, setelahnya Kongres Amerika Serikat terus memperdebatkan persetujuan paket bantuan tambahan USD61 miliar untuk Ukraina.
Gray juga mengungkapkan, IMF terus mempelajari dampaknya terhadap tingkat utang negara Ukraina jikalau anggota parlemen Negeri Paman Sam memutuskan mengubah sebagian dari dana itu menjadi pinjaman, bukanlah hibah.
Sanaa Nadeem, perwakilan kepala misi IMF untuk Ukraina, mengungkapkan IMF telah dilakukan menyetujui analisis keberlanjutan utang baru untuk negara Ukraina yang mana tidak ada secara material mengubah analisis ekonomi makro. Akan tetapi mengecualikan sekitar USD3 miliar utang untuk Eurobonds Rusia yang digunakan sudah pernah diperebutkan oleh otoritas Ukraina.
Dia mengatakan, untuk wartawan bahwa kemajuan yang digunakan kredibel sedang dibuat pada restrukturisasi utang komersial negeri Ukraina serta IMF mengharapkan diskusi teknis yang mana sedang berlangsung mengenai permasalahan itu akan meningkat pada beberapa minggu mendatang.
“Pihak berwenang memenuhi semua kecuali satu kriteria kinerja kuantitatif – kurang sedikit pada pendapatan pajak dikarenakan blokade perbatasan – serta keempat tolok ukur struktural siap untuk ditinjau,” kata Gray.
Tim IMF menyatakan tanah Ukraina memerlukan USD486 miliar untuk memulai pembangunan kembali negara itu setelahnya perang.
